19 December 2016 8003

Actuary is A Top Ranked Job

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih tajam tentang profesi aktuaris, dari apa yang selama ini diketahui secara umum. Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencanangkan dalam 5 tahun ke depan, akan menciptakan 1.000 aktuaris Indonesia, yang memang sangat dibutuhkan oleh industri jasa keuangan. Sementara saat ini jumlah aktuaris di Indonesia tercatat belumlah sampai 200 orang (tingkat fellow). Angka ini jelas sangat sedikit sekali tentunya dibanding permintaan akan jasa aktuaris. Ditambah lagi, akan diberlakukan regulasi tentang aktuaris di perusahaan asuransi umum dalam waktu dekat, dimana setiap perusahaan asuransi umum diharuskan memiliki aktuaris perusahaan. Jelas terlihat besar sekali peluang karir aktuaris di Indonesia saat ini.

Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), sebagai asosiasi aktuaris di Indonesia, tentunya mendukung target OJK tersebut, yaitu dengan melakukan program percepatan pertumbuhan jumlah aktuaris Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Salah satu caranya adalah menambah periode ujian, promosi profesi aktuaris ke universitas-universitas dan sekolah-sekolah SMA serta mendukung pembukaan program studi baru aktuaria di beberapa univeritas. Promosi ke universitas tentunya fokus pada fakultas atau jurusan yang berhubungan dengan aktuaria, seperti matematika atau statistik. Namun tidak menutup kemungkinan ke fakultas lain seperti ekonomi atau teknik. Sementara promosi ke sekolah-sekolah SMA, adalah sebagai pengenalan profesi aktuaris sedini mungkin, yang bertujuan untuk menjaring bibit-bibit calon aktuaris yang lebih banyak dan lebih baik. Mengingat profesi aktuaris jauh dari kata populer, dan istilah aktuaris tidaklah familiar di masyarakat Indonesia sampai dengan saat ini. Informasi tentang aktuaris selama ini biasanya diketahui dari orang-orang dekat yang berkecimpung di dunia asuransi jiwa atau pendidikan asuransi. Tingkat kepopuleran aktuaris di Indonesia, tidak dapat dibandingkan dengan profesi dokter, insinyur, akuntan, pilot dan dan profesi populer lainnya, sehingga memang perlu usaha ekstra untuk memperkenalkan aktuaris sejak dini kepada pelajar-pelajar sekolah, bahwa terdapat profesi aktuaris yang cukup menjanjikan dan prestige.

Actuary atau aktuaris dalam bahasa Indonesia, merupakan salah satu profesi yang bekerja di perusahaan asuransi (asuransi jiwa pada umumnya) atau dana pensiun. Namun ternyata keberadaan aktuaris tidak hanya sebatas pada industri asuransi dan dana pensiun saja. Inti dari pekerjaan profesi aktuaris adalah mengelola risiko dan pemodelan dampak keuangan berdasarkan kemungkinan skenario masa depan. Aktuaris memiliki pemahaman yang mendalam tentang sifat risiko (nature of risk) dan unggul dalam menempatkan nilai pada suatu risiko, dimanapun industrinya. Risiko tentunya ada pada semua industri, dan telah kita ketahui bahwa tidak ada industri lain yang menangani dampak risiko keuangan melebihi industri asuransi. Industri yang mempekerjakan aktuaris tentunya adalah industri yang membutuhkan pemodelan dan manajemen risiko, contohnya: Jasa Keuangan, dalam Manajemen Investasi dan Perbankan; Transportasi, seperti pengiriman dan perjalanan udara; Energi, seperti minyak, dan gas; Lingkungan, seperti isu-isu perubahan iklim. Namun aktuaris secara tradisional, memang memiliki spesialisasi khusus dalam asuransi jiwa (life), asuransi kesehatan (health), dan asuransi umum (non life).

 

Sebelum melangkah ke pembahasan yang lebih jauh tentang aktuaris, disini akan dipaparkan sedikit tentang asal usul dan definisi dari aktuaris. Kata “actuary” berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata "actuarius", yang adalah manajer bisnis dari Senat Romawi Kuno. Kata ini pertama kali digunakan terhadap matematikawan yang bekerja di sebuah perusahaan asuransi di London pada tahun 1775, yaitu Equitable Life Insurance Society, yang merupakan perusahaan asuransi jiwa bersama (mutual) yang pertama di United Kingdom (UK). Pada pertengahan abad ke-19, aktuaris yang aktif dalam asuransi jiwa dan program pensiun, dan seiring waktu berjalan, aktuaris menjadi semakin penting dalam asuransi umum, investasi, health care, jaminan sosial, dan juga dalam aplikasi keuangan lainnya seperti perbankan, corporate finance, dan financial engineering.

Selain yang telah disebutkan di atas, aktuaris juga bekerja sama dengan lembaga pemerintah seperti Jaminan Sosial, Departemen Tenaga Kerja, dan Medicare untuk mengelola program-program sosial dan untuk mengembangkan peraturan dan perundang-undangan. Dan dalam perusahaannya, aktuaris juga membuat program manajemen risiko perusahaan, sehingga dapat berperan sebagai Chief Risk Officer.

Definisi dari "aktuaris" memang tidak baku atau tidak standar, definisi yang diambil dari berbagai sumber terlihat agak berbeda-beda, dan selama ini telah dilakukan beberapa upaya untuk memberikan definisi singkat dari istilah aktuaris, namun belum ada definisi yang sesuai dan diterima secara universal. International Actuarial Association (IAA) mendefinisikan aktuaris sebagai berikut: ‘Actuaries are multi-skilled strategic thinkers, trained in the theory and application of mathematics, statistics, economics, probability and finance’. Sedangkan definisi aktuaris dari website PAI sebagai berikut: Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan ini umumnya menyangkut analisa kejadian masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran di masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.

Aktuaris yang dimaksud disini adalah seorang yang telah lulus seluruh ujian profesi aktuaris yang disyaratkan oleh suatu asosiasi aktuaris dan memiliki pengalaman kerja di bidang aktuaria setidak-tidaknya selama 5 tahun. Aktuaris memang harus memiliki pengalaman yang memadai, tidak hanya memiliki gelar profesi aktuaris (tingkat fellow) dari suatu asosiasi aktuaris. Dalam matematika, hal "memiliki gelar" adalah syarat perlu, dan hal "berpengalaman" merupakan syarat cukup. Karena dengan hanya bermodalkan gelar profesi belum lah cukup untuk menjadi seorang aktuaris. Jadi apa yang dimaksud dengan aktuaris? dan apa yang dikerjakan? Dari definisi yang dijelaskan di atas bahwa aktuaris adalah multi-skilled strategic thinkers, jelas profesi ini memiliki pengetahuan di banyak bidang, antara lain matematika, statistik, ekonomi, investment banking, hukum, akuntansi, dan bisnis. Dalam industri asuransi, aktuaris terbagi menjadi beberapa spesialisasi, yaitu life insurance actuary, non life insurance actuary dan reinsurance actuary. Dan dapat dibagi lagi menjadi kategori yang lebih khusus berdasarkan tugasnya yaitu pricing actuary, valuation actuary, dan marketing actuary. Diluar itu terdapat pula spesialisasi lain, seperti consulting actuary, pension actuary dan financial actuary yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.

Aktuaris bekerja mengelola risiko. Risiko adalah kemungkinan bahwa suatu peristiwa yang tidak diinginkan akan terjadi, namun risiko ini juga merupakan kesempatan, masa depan tidak pasti dan penuh risiko, di situlah aktuaris bekerja. Aktuaris ahli dalam mengevaluasi kemungkinan peristiwa masa depan dengan menggunakan angka, bukan bola kristal seperti peramal. Aktuaris merancang cara-cara kreatif untuk mengurangi kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan dan penurunan dampak kejadiannya. Dalam mengelola risiko dibutuhkan kombinasi dari keterampilan analitis yang kuat, pengetahuan bisnis, dan pemahaman tentang perilaku manusia dalam mengelola risiko kompleks yang dihadapi masyarakat. Risiko datang dalam berbagai bentuk. Semua orang dan setiap organisasi menghadapi risiko. Sebagai ahli dalam mengukur dan mengelola risiko, aktuaris mengisi kebutuhan yang signifikan dalam masyarakat kita. Kontribusi aktuaris terhadap masyarakat mencakup aspek psikologis, fisik dan kesejahteraan ekonomi.

 

Secara keseluruhan, baik tantangan teknis dan intelektual, ditambah dengan lingkungan kerja yang terus bervariasi, membuat profesi aktuaria merupakan salah satu the highest rated careers di Amerika Serikat, berdasarkan tingkat kepuasan kerja dan kompensasi. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat tugas aktuaris adalah salah satu yang paling unik di dunia bisnis sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya dan bagi mereka yang suka belajar sesuatu yang baru setiap hari, pekerjaan aktuaris merupakan pekerjaan yang cerdas, menantang, dan kreatif. Pekerjaan "aktuaris" telah dinilai oleh Careercast.com sebagai pekerjaan terbaik tahun 2013 di Amerika Serikat. Careercast.com menempatkan aktuaris sebagai peringkat 1, biomedical engineer peringkat 2, dan software engineer yang merupakan peringkat 1 di tahun 2012, ditempatkan sebagai peringkat 3. Careercast.com melakukan pemeringkatan karir ini berdasarkan sejumlah faktor, seperti tingkat bahaya pribadi yang dihadapi, tuntutan fisik (crawling, stooping bending, dan lain-lain), pertumbuhan pendapatan potensial, prospek kerja,daya saing, perjalanan dan kontak dengan masyarakat. Data yang digunakannya adalah data dari Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics) dan instansi pemerintah lainnya untuk menentukan peringkat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, 200 pekerjaan dipilih berdasarkan relevansi mereka di pasar tenaga kerja saat ini serta ketersediaan data yang dapat diandalkan.

Artikel-artikel lain mengenai aktuaris sebagai salah satu Top Ranked Job di Amerika Serikat dapat dilihat pada link berikut:

http://www.beanactuary.org/what/top/?fa=articles.

Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah aktuaris merupakan salah satu Top Ranked Job? Sampai saat ini belum ada yang melakukan survey-nya, yang jelas aktuaris belumlah populer, namun terdapat potensi peluang karir aktuaris yang begitu besar kedepannya.

 

 

(Reinfokus edisi III, tahun 2013)

********

Sumber :

www.beanactuary.org

• Encyclopedia of Actuarial Science, Volume 1

• Actuaries' Survival Guide: How to Succeed in One of the Most Desirable Professions

Author

Nico Demus, S.Si., M.Sc., AAAIJ, CNLA, FSAI

Email: nico@indonesiare.co.id