08 December 2016 5974

Excess of Loss: Top & Drop Cover dan Drop Down Cover

In reinsurance, depending on your need, a limit and retention in catastrophe excess of loss program can be structured as your want so that it offers capacity that can be used either to protect a top layer or a working layer and it offers capacity that limit can be expanded and retention can be dropped

Seperti yang sudah kita ketahui bersama , dalam pasar reasuransi ada dukungan reasuransi otomatis baik secara proportional dan non proportional. Salah satu bentuk treaty non proportional adalah Treaty excess of loss dimana lazimnya dikenal dua macam; risk/working excess of loss dan catastrophe excess of loss. Dengan semakin beragam nya risiko dan kebutuhan maka treaty excess of loss ini juga berkembang mengikuti tuntutan tersebut.

Disini kita akan mencoba mengupas beberapa variasi dari treaty excess of loss antara lain;

Top and Drop Cover

“It offers capacity that can be used either to protect a top layer or a working layer”. A layer of excess of loss protection that provides coverage at more than one level. The primary purpose is to provide top layer coverage, however in the event that reinstatement coverage at lower levels is exhausted the top and drop layer will, if required, "drop" down to give such coverage. Salah satu bentuk dari treaty excess of loss Ini adalah bentuk Top and Drop Cover. Bentuk ini adalah bentuk treaty excess of loss yang paling sederhana dimana memiliki dua fungsi yaitu :

1. Top layer yang berfungsi sebagai proteksi untuk extreme disaster

2. Menjadi reinstatement cover untuk lower level Program ini memungkinkan pembuatan struktur dari retention dan limit of liability dari layer tertentu dalam catastrophe excess of loss reinsurance program. Program ini cocok buat risiko catastrophe dimana ada kemungkinan retensi lebih besar dari perkiraan normal sebelumnya. Besaran deductible dan limit of liability ditentukan dari frequency catastrophe loss dalam satu period treaty dan seberapa besar asuransi memerlukan program ini . Jika terjadi suatu event atau catastrophe loss (or losses), membuat limit of liability dari layer yang bawah exhaust, maka limit yang masih tersedia di layer atas yang tertinggi akan turun ke bawah untuk melindungi loss-loss yang terjadi selanjutnya dalam period treaty yang sama untuk menggantikan layer bawah yang exhausted tersebut.

Sebagai contoh:

1st layer : 375,000 xs 125,000, ada 2 reinstatements

2nd layer : 1,500,000 xs 500,000 , ada 1 reinstatement

Top and Drop Cover : 1,600,000 xs 125,000

Cara kerja yang pertama;

1st layer : 375,000 xs 125,000, ada 2 reinstatement

2nd layer : 1,500,000 xs 500,000, ada 1 reinstatement

3rd layer : 1,600,000 xs 2,000,000

Program Top Layer tersebut menjadi layer ketiga dan bekerja normal sebagaimana catastrophe excess of loss program biasa

Cara kerja yang kedua adalah:

saat program yang pertama dan yang kedua sudah habis (exhausted) karena loss, maka Top and Drop Cover yakni 1,600,000 xs 125,000,000 akan langsung turun ke bawah dan sehingga cover tersedia adalah:

1,600,000 xs 125,000,000 (cara kerja menjadi seperti layer pertama sebelum exhausted)

Lebih lanjut dapat di lihat dari Case law: Teal Assurance Company Limited v W R Berkley Insurance (Europe) Limited and another [2011] EWCA Civ 1570.

Drop Down Coverage

It offers capacity that limit can be expanded and retention can be dropped . Drop-Down (also known as Second Event Retention) An approach to establishing the retention level in excess of loss reinsurance (usually catastrophe) under which the amount of the retention is reduced for the second (or subsequent) loss occurrence. The theory is that the ceding company can afford to retain a given retention level on one loss, but for additional loss(es) needs protection over the lower retention. Bentuk yang lain dari excess of loss adalah Drop Down Coverage.

Drop-down coverage juga program yang dibuat untuk program catastrophe. Cover ini bekerja jika catastrophe layer pertama, setelah terjadi loss dan exhausted maka selanjutnya retention dari layer ini turun dan limit of liability menjadi naik. Penetapan retention itu ditentukan oleh frequency dan loss dalam waktu tertentu dan juga kebutuhan dari asuradur, Misal:

Program ini disusun awalnya adalah:

375,000 xs 125,000, subject to Annual Aggregate Limit 1,200,000 dan terjadi loss pertama misal 500,000 dan (cara kerja ini sama dengan cara kerja normal jika melebihi layer pertama maka akan terus hit ke layer diatasnya, jika ada layer kedua dst). Setelah recovery di layer pertama maka program yang tersedia dengan kondisi retensi yang menurun menjadi misal: 400,000 xs 100,000

Retensi turun menjadi 100,000 dan limit berubah menjadi 400,000 . Jika terjadi klaim kedua misal 500,000 lagi maka setelah recovery maka program akan menjadi misal: 425,000,000 xs 75,000

Klaim 1 dan 2 tersebut harus terjadi pada periode yang sama subject to the annual aggregate limit yang sudah dinegosiasikan sebelumnya (pada kasus ini misal 1,000,000)

Jadi Annual Aggregate Limit pada kasus ini sudah terpakai 375,000 + 400,000 = 775,000 dan tersisa sebesar 425,000.

Jika terjadi lagi klaim dan layer pertama exhausted kembali maka Annual Aggregate Limit juga sudah mencapai batasan akumulasi maksimum dan jika seandainya terjadi lagi loss maka semua akan ditahan oleh asuradur.

Rating

Prinsip penetapan rating dalam treaty excess of loss sangat tergantung sekali kepada banyak faktor antara lain exposure, loss record dan rencana-rencana business mereka pada tahun berjalan. Secara umum jika dibandingkan terhadap Treaty Excess Of Loss baik yang Working maupun yang Catastrophe biasa , maka preminya akan lebih besar karena exposure reasuradur meningkat pada saat layer pertama exhausted (sementara pada program catastrophe biasa, exposure reasuradur tetap ) dan retensi asuradur yang menurun (diprogram risk working biasa, retensi asuradur biasanya tetap.

 

 

(Reinfokus edisi I, tahun 2012)

Penulis

Aryudho Mahardi Setianto, S.Mn, M.Sc, AAAIK

Email: aryudho@indonesiare.co.id