12 September 2025
6
Berita
Indonesia Re dan ANRI perkuat tata kelola kearsipan

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu (kiri) bersama Kepala ANRI Mego Pinandito (kanan) saat penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di Jakarta, Rabu (27/8/2025). ANTARA/HO-Indonesia Re.
Jakarta (ANTARA) - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re bersama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat tata kelola kearsipan sebagai bagian dari penerapan prinsip good corporate governance (GCG).
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menegaskan pengelolaan arsip merupakan aset strategis yang mendukung transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan bisnis.
“Melalui arsip yang autentik dan terpercaya, perusahaan memiliki pijakan yang kuat dalam pengambilan keputusan sekaligus memperkuat daya saing industri reasuransi di masa depan,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan di Jakarta, Rabu (27/8), melalui kegiatan bertajuk “Sinergi Indonesia Re & Arsip Nasional Republik Indonesia untuk Penguatan Tata Kelola Kearsipan” tersebut, meliputi penataan manajemen dokumen perusahaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi, serta pendampingan teknis oleh ANRI.
Sebagai tindak lanjut, Indonesia Re meluncurkan Gerakan Tertib Arsip Indonesia Re (Getar) yang ditandatangani jajaran direksi dan akan diperluas ke seluruh kepala divisi. Program ini mencakup tujuh aspek utama, mulai dari kebijakan, organisasi, SDM, sarana dan prasarana, pengelolaan, pendanaan, hingga informasi kearsipan.
Kepala ANRI Mego Pinandito mengapresiasi langkah Indonesia Re dalam membangun budaya sadar arsip di lingkungan BUMN.
“Kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh bagi institusi lain dalam mengelola arsip secara tertib, terstruktur, dan berkelanjutan,” katanya.
Sekretaris Utama ANRI Rini Agustiani mengatakan akreditasi kearsipan memberikan manfaat besar bagi BUMN dalam mendorong transparansi dan tata kelola berkelanjutan.
“Harapan kami semakin banyak BUMN yang memperkuat kearsipan melalui akreditasi, termasuk Indonesia Re yang tengah menyiapkan langkah menuju ke sana,” ujarnya.
Selain penandatanganan nota kesepahaman dan peluncuran Getar, kegiatan tersebut juga diisi dengan penyerahan arsip statis serta sesi berbagi pengetahuan dari ANRI mengenai pentingnya pengelolaan arsip.
Indonesia Re menargetkan modernisasi sistem kearsipan berbasis digital menuju paperless office sekaligus memastikan pelestarian arsip statis sebagai bagian dari memori kolektif bangsa.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025