Berita
Indonesia Re Dorong Perkuat Fondasi Manajemen Risiko Industri Asuransi

Indonesia Re mendorong penguatan fondasi manajemen risiko industri asuransi. Foto/SindoNews
JAKARTA - Situasi global saat ini menunjukkan tantangan serius dalam akses dan pembiayaan kesehatan. Kondisi tersebut juga berdampak pada industri reasuransi jiwa di Indonesia.
Perubahan regulasi pada lini credit life, kenaikan kompleksitas klaim pada produk group health maupun individual health, serta meningkatnya biaya layanan kesehatan menuntut adanya pendekatan baru dalam pengelolaan risiko.
Indonesia Re, melalui berbagai studi pengalaman (experience study) yang telah dilakukan, melihat perlunya langkah kolektif untuk menerjemahkan temuan-temuan tersebut menjadi kebijakan implementatif yang konkret, terukur, dan mampu menjaga kesehatan portofolio industri.
Menjawab kebutuhan tersebut, Indonesia Re menggelar Indonesia Re Operation Seminar (IOS) 2025 dengan tema “Enhancing Industry Profitability Through Synergy Between Underwriting and Claims: From Experience Study to Implementation.”
Seminar ini dirancang sebagai forum kolaboratif yang mempertemukan para praktisi dan mitra industri untuk memperkuat sinergi antara fungsi underwriting, klaim, dan aktuaria.
Tiga pilar utama yang menentukan keberlanjutan dan profitabilitas portofolio reasuransi jiwa. IOS 2025 diselenggarakan secara luring pada 17–18 November 2025 di Wisma Arga Sonya, Bogor, Jawa Barat, dengan dihadiri oleh para mitra ceding reasuransi jiwa Indonesia Re.
Selama dua hari, forum ini membuka ruang diskusi mendalam tentang strategi pengelolaan risiko yang lebih terintegrasi, adaptif, dan berbasis data, sekaligus membahas tantangan dan peluang dalam membangun portofolio bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat menegaskan industri asuransi jiwa memiliki kekayaan data yang sangat besar, namun belum seluruhnya diterjemahkan menjadi kebijakan yang cepat dan terukur. Baginya, sinergi underwriting dan klaim adalah kunci untuk menghadapi peningkatan kompleksitas risiko dan menjaga ketahanan portofolio secara berkelanjutan.
“Industri kita kaya akan data, tetapi data sering kali berhenti sebagai laporan. Melalui forum ini, Indonesia Re ingin memastikan bahwa hasil experience study diubah menjadi keputusan bisnis yang memperkuat profitabilitas.” Ujarnya, Jumat (28/11/2025).
Rangkaian seminar menghadirkan pembahasan berbasis studi kasus dan analisis mendalam, mulai dari strategi mitigasi risiko pada fungsi underwriting dan klaim, hasil pengalaman pengelolaan produk kesehatan individu beserta faktor-faktor yang mendorong meningkatnya risiko dan loss ratio, hingga transformasi fungsi klaim dari proses administratif menjadi pilar strategis yang membentuk masa depan industri asuransi.
Tak ketinggalan, seminar juga mengulas bagaimana integrasi data, feedback loop, dan penerapan predictive insight dapat memperkuat ketepatan pengambilan keputusan dan meningkatkan profitabilitas.
Melalui penyelenggaraan IOS 2025, Indonesia Re menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi mitra strategis yang aktif mendorong penguatan kapasitas industri asuransi jiwa nasional. Dengan sinergi yang lebih kuat antara underwriting, klaim, dan aktuaria, Indonesia Re berharap seluruh pelaku industri dapat membangun fondasi manajemen risiko yang lebih kokoh dan selaras dengan tantangan kesehatan global yang terus berkembang. (cip)