10 July 2025
102
Reasuransi Jiwa
Mengapa Reasuransi Ada di Dunia?
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana awal mula munculnya reasuransi? Mengapa perusahaan asuransi membutuhkan asuransi untuk diri mereka sendiri?
Berdasarkan materi dari Reinsurance – Principles and Practice: Volume I oleh Klaus Gerathewohl, artikel ini mengeksplorasi asal-usul dan perlunya reasuransi serta mencari tahu mengapa reasuransi begitu penting dalam dunia asuransi.
Apakah Anda Benar-Benar Tahu Bagaimana Reasuransi Muncul di Dunia?
Pertama-tama—apa itu reasuransi? Sederhananya, reasuransi adalah asuransi untuk perusahaan asuransi. Ya, betul! Perusahaan asuransi juga membutuhkan asuransi.
Tapi inilah intinya: reasuransi tidak bisa ada tanpa asuransi (direct insurer). Jadi, jika Anda tidak memiliki kontrak asuransi, seluruh hal reasuransi ini tidak ada gunanya. Itu sebabnya Anda tidak bisa membicarakan reasuransi tanpa menyebutkan layanan yang diberikan oleh perusahaan direct insurer terlebih dahulu.
Sekarang, mengapa kita membutuhkan asuransi? Nah, hidup tidak dapat diprediksi. Meskipun asuransi tidak akan menghentikan hal-hal seperti kecelakaan atau bencana alam, asuransi dapat mengurangi dampak finansialnya. Baik individu maupun perusahaan membayar premi untuk mengasuransikan diri terhadap biaya potensial yang besar dan tidak terduga, memberi mereka ketenangan pikiran (peace of mind).
1. Mengapa Perusahaan Asuransi Membutuhkan Reasuransi?
Bayangkan perusahaan asuransi seperti regu pemadam kebakaran lokal. Dalam kondisi biasa, mereka mampu menangani kebakaran kecil di wilayahnya sendiri. Tapi ketika terjadi kebakaran besar yang melampaui kapasitas mereka, mereka butuh bantuan dari regu pemadam lain di kota tetangga.
Nah, di sinilah peran reasuransi, yaitu sebagai regu cadangan yang siap membantu membagi beban. Melalui cara ini, perusahaan asuransi tidak perlu menanggung seluruh kerugian besar sendirian, alih-alih menghadapi kerugian besar sendirian ketika klaim besar masuk, perusahaan asuransi memindahkan sebagian risiko tersebut ke perusahaan reasuransi. Ini seperti jaring pengamanan untuk jaring pengaman mereka!
Reasuransi memungkinkan perusahaan direct insurer tetap beroperasi, sehingga mereka tetap dapat menyediakan perlindungan bagi masyarakat, bahkan ketika menghadapi risiko besar seperti bencana alam, klaim perusahaan besar, atau peristiwa tak terduga (flashback: Covid 2020). Ini merupakan situasi win-win bagi semua pihak yang terlibat.
2. Mengelola Risiko, Premi, dan Klaim
Di sinilah semuanya menjadi rumit. Perusahaan asuransi harus mencari tahu kapan dan seberapa sering klien mereka akan mengajukan klaim. Tentu, Anda tidak dapat memprediksi masa depan setiap individu, tetapi ketika Anda melihat kelompok yang cukup besar, pola mulai muncul. Pola ini yang disebut sebagai law of large numbers.
Misalnya, dari 10.000 pemegang polis, 100 akan mengalami kerugian. Alih-alih 100 orang tersebut benar-benar dihancurkan oleh nasib yang buruk, semua orang menyumbang dengan premi mereka, dan duar, bebannya dibagi. Tugas perusahaan asuransi adalah mengelola sistem ini dan memastikan semuanya tetap seimbang antara premi yang dikumpulkan dan klaim yang dibayarkan. Dengan kata lain, premi yang dikumpulkan harus cukup untuk membayar kemungkinan klaim yang akan terjadi di masa depan (equitable premium).
Namun, tidak semuanya berjalan sesuai rencana. Terkadang perhitungannya tidak berjalan sempurna, dan premi yang mereka kumpulkan tidak sepenuhnya menutupi klaim (kerugian). Di sinilah reasuransi masuk untuk membantu perusahaan asuransi menghindari momen-momen "aduh" tersebut.
3. Bagaimana Reasuransi Berperan Mengurangi Risiko (a.k.a. Mencegah Mimpi Buruk) Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi menghadapi dilema yang sudah lama: Bagaimana jika klaimnya lebih besar daripada premi yang dikumpulkan?
Ini seperti menjalankan bisnis dimana biaya yang dibutuhkan lebih tinggi dari pendapatan yang diterima. Rugi, kan? Jadi, perusahaan asuransi memiliki dua pilihan:
- Play it safe: Naikkan tarif premi dan memberlakukan batasan underwriting yang ketat dalam menerima bisnis.
- Risk sharing: Transfer sebagian risiko ke perusahaan reasuransi.
Dalam praktiknya, mereka biasanya memilih opsi kedua. Reasuransi membantu menyeimbangkan portfolio risiko sehingga perusahaan asuransi dapat terus beroperasi tanpa khawatir tentang kerugian besar yang menjatuhkan mereka. Ini juga memastikan bahwa, terlepas dari ketidakpastian dunia, mereka masih dapat menawarkan premi terjangkau kepada pelanggan. Tanpa reasuransi, perusahaan asuransi akan tenggelam dalam risiko!
4. Kekuatan Kemitraan: Bagaimana Perusahaan Reasuransi Mendukung Perusahaan Asuransi
Reasuransi bukan hanya tentang dukungan finansial. Perusahaan reasuransi membantu perusahaan asuransi untuk mendapatkan tambahan kapasitas. Kenapa kapasitas penting? Dengan kapasitas yang lebih banyak, perusahaan asuransi mempunyai peluang untuk mengakseptasi bisnis lebih banyak.
Perusahaan reasuransi menawarkan keahlian yang mendalam. Perlu bantuan menghitung premi? Mencari saran tentang manajemen risiko? Ingin tahu perkembangan terbaru di bidang teknik, kedokteran, atau hukum? Perusahaan reasuransi memiliki spesialis di bidang-bidang ini, membantu perusahaan asuransi membuat kebijakan yang lebih cerdas dan mempersiapkan diri untuk masa depan.
Pada masa lalu, perusahaan reasuransi semuanya tentang kepercayaan, percaya kepada perusahaan asuransi untuk menangani risiko dengan baik. Tetapi hari ini, perusahaan reasuransi bersifat objektif dan mengedepankan kualitas data serta analisanya, membantu mengelola risiko kompleks, dan berkembang bersama lanskap asuransi yang dinamis.
5. Perusahaan Reasuransi Juga Mendapatkan Reasuransi? Ya! Disebut Retrosesi.
Ketika Anda mengira hal ini tidak bisa menjadi lebih rumit, perusahaan reasuransi juga menyebarkan risiko mereka sendiri dengan mendapatkan reasuransi, yaitu biasa dikenal sebagai retrosesi. Ini adalah langkah cerdas untuk memastikan tidak ada satu perusahaan pun yang harus menanggung seluruh beban sendiri ketika terjadi bencana.
Salah satu contoh retrosesi yang paling terkenal adalah tenggelamnya kapal penumpang Italia Andrea Doria pada tahun 1956. Asuransi kapal tersebut tersebar di 16 perusahaan asuransi Italia, dan melalui reasuransi dan retrosesi, risiko tersebut dibagi oleh lebih dari 300 perusahaan di seluruh dunia. Hasilnya? Hanya sekitar 10% dari total kerugian yang dijamin oleh perusahaan asuransi Italia, dengan sisanya tersebar secara global. Menarik, bukan?
6. Kelebihan Tambahan: Perusahaan Reasuransi Tidak Hanya Menanggung Biaya; Mereka Memberikan Pengetahuan
Perusahaan reasuransi seperti saudara dekat yang lebih tua yang tidak hanya meminjamkan uang tetapi juga memberi anda wejangan berharga tentang kehidupan. Mereka menawarkan wawasan tentang pencegahan kerugian, penilaian risiko, dan manajemen klaim.
Banyak perusahaan besar mencari keahlian ini untuk menyempurnakan produk mereka dan memastikan mereka terlindungi dari setiap sudut. Seiring berkembangnya risiko, perusahaan reasuransi dapat membantu perusahaan asuransi untuk berinovasi dan mengembangkan produk baru. Hal ini dikarenakan pihak reasuransi mempunyai pengalaman menangani berbagai macam kelas bisnis atau produk asuransi.
Kesimpulan: Mengapa Reasuransi Adalah Tulang Punggung Asuransi
Reasuransi mungkin terdengar seperti pemain kecil yang beroperasi di balik layar, tetapi sebenarnya merupakan tulang punggung industri asuransi. Bayangkan aliran risiko seperti sungai yang mengalir dari hulu ke hilir. Perusahaan asuransi berada di hilir, langsung menghadapi derasnya klaim dari nasabah.
Sementara itu, perusahaan reasuransi berada di hulu mengatur volume aliran agar tidak meluap di hilir. Dengan adanya reasuransi, arus risiko dapat dibagi dan dikendalikan sejak awal, sehingga perusahaan asuransi tidak kewalahan ketika gelombang besar datang.
Ini membantu perusahaan asuransi mengelola risiko mereka secara lebih efektif, tetap stabil secara finansial, dan menawarkan premi yang kompetitif. Berkat perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi dapat menghadapi segala badai, memastikan bahwa individu dan bisnis di seluruh dunia terlindungi.
Artikel