20 January 2020 5093
Accounting & Finance

Part 1: 3 Indeks Sektoral yang Memiliki Kinerja Positif Tertinggi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019

Sobat Reas, bisa dibilang bahwa tahun 2019 merupakan tahun yang memberikan performa yang walaupun relative kecil namun membaik dari tahun sebelumnya pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Di tahun 2019, pertumbuhan year to date (YTD) IHSG berada di sekitar 1.6%. Hal ini lebih baik dari performa YTD tahun 2018 yang justru berada pada teritori negatif.

 

Namun, apabila kita lihat performa secara sektoral, ternyata ada beberapa sector yang memberikan imbal hasil sebesar dua digit. Salah satunya adalah basic industry indeks  menunjukkan performa cukup baik dari beberapa indeks sektoral lainnya yaitu sekitar 14% selama YTD 2019. Dengan bobot sekitar 11% pada IHSG, kenaikan indeks ini ditopang oleh dua saham yaitu TPIA dan BRPT yang selain memiliki kapitalisasi pasar yang relatif besar (bobot terhadap IHSG masing – masing 2.4% dan 1.7%) serta kenaikan harga saham yang cukup fantastis. Kenaikan harga saham yang saling terafiliasi ini, berdasar informasi di media, diperkirakan karena kenaikan rating perusahaan dan juga harga minyak yang relative rendah sehingga dapat menjaga biaya produksi.



Sumber Data: Bloomberg, data diolah. Disclaimer: Performa historis tidak menggambarkan performa saham atau indeks di masa depan.

Pada sektor keuangan, kinerja indeks terlihat positif pada akhir tahun 2019. Indeks sektoral dengan bobot terbesar pada IHSG ini juga mencetak imbal hasil sebesar 14% YTD 2019. Selain itu, beberapa saham pembentuk indeks keuangan juga merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar yang cukup besar. Sehingga, pergerakan harga saham ini mempunyai pengaruh yang cukup besar relative dibandingkan dengan saham lainnya dalam menggerakan indeks secara keseluruhan atau IHSG. Tiga saham yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar di sector ini membukukan hasil atau performa saham yang positif. Bank BCA memberikan hasil 25% secara YTD 2019. Bank BRI walaupun performa terlihat cukup berfluktuasi sejak awal tahun, namun pada akhir tahun ditutup dengan performa di atas dua digit apabila dilihat dari awal tahun 2019. Pada kuartal ke-tiga tahun 2019, performa bank mandiri sempat berada pada teritori negative, namun pada saat memasuki bulan desember 2019 harga saham perlahan naik dan pada akhirnya ditutup dengan kenaikan pada zona positif walaupun tidak mencapai dua digit.

Sumber Data: Bloomberg, data diolah. Disclaimer: Performa historis tidak menggambarkan performa saham atau indeks di masa depan

Sektor berikutnya yang memberikan performa positif dua digit adalah sector properti. Walaupun tidak sebesar sector basic industry & chemicals dan finance, namun indeks sector property dan real estate mencetak return di atas 10%. Beberapa saham pada sector ini bahkan mencetak performa yang sangat tinggi yaitu lebih dari 100% YTD 2019. Selain itu, dari enam saham LQ45 yang termasuk dalam sector property, hanya dua yang mencetak performa positif pada YTD 2019 yaitu saham PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Ciputra Development (CTRA). Namun demikian, dari sekitar 80 saham pembentuk indeks property & real estate, tidak sedikit yang memiliki performa positif sepanjang 2019. Sebanyak 23% saham pada sector ini mencetak performa dua-digit. Apabila dilihat lebih detail, terdapat 12% atau 10 saham yang memiliki return diantara 10-19% selama 2019 dan tidak kurang dari 5 saham yang mencetak kinerja lebih dari 20% pada tahun 2019.

Penulis

Muhamad Yusron Wahyudi, S.E., M.Sc.

Email: yusron@indonesiare.co.id