02 March 2017 8656

Bronkitis di Musim Hujan

Judulnya sendu, sesendu hatiku karena gajian masih jauh dan ujian AAMAI semakin mendekat…

Yuks mari kita membahas tentang bronchitis. Di musim pancaroba mengarah ke hujan ini, siapa sih yang belum pernah sakit? Dopping apa, mas, mbak? Sakit yang paling mainstream sih flu ya. Batuk, pilek, demam, pasti langsung mendiagnosis diri dengan flu. Tapi taukah kamu, kalau flu yang biasa kamu-kamu derita itu bisa jadi sebenarnya adalah bronchitis???



Apa sih sebenarnya bronchitis itu?

Bronchitis adalah peradangan pada saluran bronchial, yaitu saluran yang membawa udara ke paru-paru kita. Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya batuk yang seringkali berdahak.

Ada berapa tipe kah bronchitis itu dan apa saja yang membedakannya?

Bronchitis dapat terjadi dalam 2 tipe, yaitu bronchitis akut dan bronchitis kronis.

1. Bronchitis Akut

Bronchitis akut adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi yang biasanya timbul saat kita sedang menderita pilek atau flu. Gejala yang ditimbulkan juga relative serupa dengan gejala pilek dan flu yaitu nyeri tenggorokan, kelelahan, demam, nyeri pada tubuh, hidung tersumbat atau beringus, mual, muntah, dan diare. Ketika pilek dan flu anda bertransformasi menjadi bronchitis akut, anda mungkin akan merasakan batuk yang persisten yang dapat bertahan selama 10 – 20 hari. Batuknya dapat mengeluarkan dahak yang berwarna bening. Nah bagaimana kalau dahaknya berwarna kuning atau hijau? Batuk dengan dahak berwarna kuning atau hijau biasanya mengindikasikan adanya infeksi bakteri. Setelah infeksi bakteri berhasil teratasi, biasanya batuk kering masih akan melanda selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Gejala lain dari bronchitis akut dapat berupa mengi (seperti sedang serangan asma), demam subfebril, dan nyeri atau rasa kencang pada dada. Jika bronchitis akut lumayan berat, penderita juga dapat merasa sesak napas dan aktifitasnya menjadi terganggu.

2. Bronchitis Kronis

Bronchitis kronis adalah bronchitis yang terjadi dalam waktu lama dan dapat juga rekuren. Gejala yang timbul dapat mereda, namun tidak dapat hilang sepenuhnya. Bronchitis kronis adalah salah satu dari kelompok Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Peradangan yang terjadi pada bronchus menyebabkan produksi dahak yang berlimpah sehingga menyebabkan batuk dan kesulitan bernapas. Penyebab terbanyak dari kondisi ini adalah merokok. Penyebab lainnya dapat berupa polusi udara, debu, dll.

Gejala dari bronchitis kronis dapat berupa batuk, mengi, dan rasa tidak nyaman pada dada. Dahak yang timbul saat batuk biasanya sangaaaat banyak.

Bagaimana cara mendiagnosis bronchitis?

Bronchitis dapat didiagnosis melalui beberapa cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada saat dokter melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan mendengarkan suara pernapasan dengan menggunakan stetoskop. Dokter akan mencari adanya mengi atau suara abnormal paru lainnya. Dokter juga dapat melihat tenggorokan untuk mencari adanya dahak. Selain itu, dokter juga dapat mengecek kadar oksigen kita dengan alat yang dinamakan oximeter pada ujung jari kita.

Untuk pemeriksaan lanjutan, dapat dilakukan pemeriksaan foto rontgen dada, pemeriksaan fungsi paru, atau pemeriksaan darah.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengobati bronchitis?

Tujuan utama pengobatan bronchitis adalah meredakan gejala yang ada, terutama gejala yang mengganggu pernapasan. Untuk kondisi bronchitis akut, dokter biasanya menyarankan penderita untuk beristirahat, minum banyak cairan, atau pengobatan simptomatik seperti aspirin atau acetaminophen. Dokter jarang meresepkan antibiotic untuk bronchitis akut, karena sebagian besar bronchitis akut hanya disebabkan oleh virus atau allergen. Dokter baru akan meresepkan antibiotic jika telah didapatkan bukti adanya infeksi bakteri.

Penggunaan air humidifier pada ruangan dapat membantu untuk meredakan gangguan pernapasan seperti mengi atau sesak napas. Untuk penderita yang mengalami mengi dapat menggunakan obat inhalasi untuk membantu meringankan bernapas. Dokter juga biasanya akan meresepkan obat untuk meredakan batuk dan mengurangi peradangan pada saluran pernapasan.

Nah, kalu bronchitisnya kronis niiiih, terutama kalau penderita juga pernah didiagnosa PPOK oleh dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat yang dapat melegakan saluran pernapasan dan membersihkan dahak, seperti bronchodilator inhalasi atau steroid (pila tau inhalasi). Untuk bronchitis kronis juga biasanya dilakukan terapi oksigen untuk mempermudah bernapas dan mencukupi kebutuhan oksigen pada tubuh.



Jangan lupa, jika alergi adalah penyebab dari bronchitismu: jauhi allergen yang ada! Kalau merokok adalah penyebab dari bronchitismu: stop merokok dong kakakkkk…

Apakah bronchitis dapat dicegah?

Err, susyeh ya. Terutama di dunia yang penuh dengan polusi, infeksi, dan allergen ini. However, kamu bisa menurunkan risikomu terkena bronchitis dengan berbagai cara seperti:

  1. Hindari penyebab alergi, kalau kamu punya alergi terhadap sesuatu
  2. Berhenti merokok, kalau kamu punya kebiasaan merokok
  3. Selalu jaga kebersihan
  4. Melakukan vaksin influenza atau pneumonia, terutama buat kamu yang rapuh dan sering terkena flu

 

 

*********

Penulis

Admin