02 March 2017 3834

Gangguan Kesehatan akibat Banjir

Dear temaaaan, selamat pagiiiii, ada yang udah gajian belum? ^^

Sebelum lanjut ke topik hari ini, mari kita berdoa bersama untuk teman-teman di Garut yang terkena musibah banjir. Bagi keluarga para korban jiwa, semoga diberikan ketabahan dan kekuatan. Bagi para korban luka, sakit, atau yang menderita kehilangan harta benda, semoga selalu diberikan kesehatan, perlindungan, dan rezeki yang berlimpah. Amiiiin…

Banjir bandang di Garut yang terjadi pada Rabu 21 September 2016 dini hari terlihat mengerikan. Kejadian ini bisa disaksikan oleh mereka yang berada dari dataran tinggi. Setidaknya belasan orang tewas akibat musibah ini. Musim hujan memang telah tiba banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum terkena dampak akibat musim hujan berkepanjangan yang dapat menyebabkan bencana banjir. Bagi yang bertempat tinggal di daerah rawan banjir, sebaiknya mempersiapkan diri dan keluarga jika suatu saat banjir akan datang. Banjir memang sangat merepotkan, selain tentunya kita akan repot untuk mengungsi ke tempat yang aman, banjir juga berpotensi untuk menyebabkan gangguan kesehatan baik saat maupun setelah banjir.

Gangguan kesehatan masyarakat akibat banjir dapat diakibatkan oleh 3 faktor yaitu faktor daya tahan tubuh, lingkungan, dan vector penular penyakit. Rasa lelah saat menuju pengungsian, keadaan pengungsian yang ramai, dan kondisi cuaca buruk akan mempengaruhi daya tahan tubuh. Lingkungan yang tidak bersih dapat juga menyebabkan gangguan kesehatan. Demikian juga dengan vector penular penyakit – biasanya hewan- yang membawa bibit penyakit, misalnya lalat, tikus, bakteri. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang biasanya mengikuti musibah banjir:

1.   Leptospirosis

Penyakit ini disebut Leptospira dan disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui hewan/binatang. Binatang yang menjadi penyebab penyakit ini biasanya muncul akibat kotoran atau air kencing tikus. Di saat musim banjir tikus-tikus yang tinggal di lorong-lorong atau lubang kecil dirumah pun ikut keluar untuk menyelamatkan diri. Tikus tersebut berkeliaran di sekitar manusia sehingga kotoran dan air kencing tikus yang mengandung bakteri Leptospira akan bercampur dengan air banjir. Bila seseorang yang memiliki luka dan terkena air tersebut akan terkena penyakit ini dan menjadi infeksi dan akan jatuh sakit. Untuk menghindari terkena penyakit Leptospira, harus menjaga lingkungan agar tidak ada tikus yang berkeliaran dengan menjaga kebersihan. Hindari air banjir atau bermain air disaat banjir melanda, terutama bagi yang memiliki luka. Bila terpaksa harus kedaerah banjir sebaiknya menggunakan pelindung seperti sepatu boot.

2.   Demam Berdarah

Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini biasanya tingkat terjadinya cukup tinggi bila di musim hujan apalagi sampai menyebabkan banjir. Hal itu dapat terjadi di musim hujan karena banyak sampah dan tempat-tempat tertentu yang terisi air menjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan tersebutlah yang akhirnya menjadi tempat untuk berkembang biak nyamuk aedes aegypti. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sehingga tinggi juga tinggkat penularan penyakit tersebut. Sebaiknya kita menghindari hal tersebut terjadi dengan aktif melakukan 3M, yaitu mengubur sampah-sampah, menguras penampungan air dengan rajin atau menutup tempat yang menjadi penyimpanan air dengan rapat. Bila ada anggota keluarga yang mendapat sakit dengan gejala panas tinggi sebaiknya lekas bawa ke sarana kesehatan.

3.   Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penyebab dari penyakit ini bisa dari bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya. Gejala penyakit ini seperti batuk, demam, dan disertai sesak napas sampai nyeri di dada. Untuk menagani penyakit tersebut dengan cara istirahat, pengobatan sesuai gejala, dan menigkatkan daya tubuh. Cara untuk menanggulangi terjadinya penularan cukup dengan cara, menutup mulut ketika batuk dan tidak meludah sembarangan. Ditempat Pengungsian korban banjir juga berperan dalam penularan penyakit ISPA.

4.   Penyakit Kulit

Disaat musibah banjir penyakit kulit kerap datang dan sangat mudah menularkan kepada satu sama lain bila berdekatan. Misalkan di tempat pengungsian korban banjir. Ditempat ini juga berperan dalam penularan infeksi kulit tersebut

5.   Diare

Lalat dan tikus adalah contoh hewan yang menyebabkan gangguan kesehatan pasca banjir. Lalat yang menyerang makanan terbuka efeknya pada penyakit diare dan virus karena kencing tikus yang menular. Saat diare terjadi kekurangan cairan, sehingga cairan yang keluar harus diganti dengan minum yang banyak sesuai dengan kebutuhan cairan tubuh. Diare mengakibatkan status gizi menurun karena tidak mampu menyerap makanan. Hal ini harus diwaspadai bagi anak-anak. Anak-anak yang terkena diare hendaknya segera diberikan rehidrasi cairan dan oralit.

 

 

 

 

 

 

********

Penulis

Admin