16 October 2019 16069

Bahaya Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Panas

Menyantap makanan atau minuman saat masih panas-panasnya memang terasa nikmat. Terutama, makanan yang berkuah seperti bakso, soto, dan sop. Bayangkan saja, waktu hujan makan bakso panas-panas, ditambah dengan teh panas. Nikmat sekali, kan? Tapi, tahukah kalian kalau ternyata mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas itu sebenarnya tidak baik untuk kesehatan kita?
 
Sumber foto: idntimes.com
 
Saat kita mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas, lidah kita lah yang pertama kali akan terkena dampaknya. Suhu yang tinggi dari makanan dan minuman tersebut dapat mengiritasi lidah, membuatnya menjadi pecah-pecah, bahkan melepuh. Hal ini tentunya akan membuat kita merasa tidak nyaman, terutama saat akan mengkonsumsi makanan atau minuman lagi yang mana akan menimbulkan sensasi perih dan terbakar pada lidah kita. Selain itu, kemampuan lidah kita untuk mengecap rasa juga akan menjadi terganggu.
Gigi kita juga akan merasakan efek samping dari makanan dan minuman panas yang kita konsumsi. Suhu yang tinggi dari makanan dan minuman dapat mengikis email –lapisan terluar gigi kita- dan membuatnya rentan berlubang. Jika telah terjadi lubang pada gigi, bakteri akan mudah masuk ke dalam gigi.
 
Sumber foto: doktersehat.com
 
Selain itu, makanan dan minuman yang panas juga dapat membuat saraf dan jaringan lunak pada gigi menjadi rusak. Hal tersebut dapat memicu gigi menjadi sensitif, sehingga kita menjadi tidak nyaman saat mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas atau dingin.
 
Mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas juga dapat menimbulkan efek tidak baik bagi lambung kita. Saat kita mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas, lambung akan menjadi teriritasi dan produksi asam lambung juga dapat meningkat. Akibatnya, perut kita akan menjadi tidak nyaman, kembung, dan begah.
 
Mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas juga ternyata dapat meningkatkan risiko kita untuk terkena kanker lambung hingga empat kali lipat. Pasalnya, lapisan pada lambung kita tidak dapat menahan asupan dengan suhu yang tinggi. Eksposur suhu yang tinggi pada lapisan lambung berpotensi menimbulkan perubahan pada struktur sel lambung yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
 
Mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas ternyata tidak hanya mampu meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung, melainkan juga mampu meningkatkan risiko terjadinya kanker esophagus. The British Medical Journal pernah mempublikasikan penelitian yang dilakukan pada tahun 2009, yang meneliti tentang hubungan antara kebiasaan seseorang mengkonsumsi teh panas dengan insidensi kanker esophagus. Penelitian tersebut membuktikan bahwa orang yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh panas memiliki risiko delapan kali lebih tinggi untuk terkena kanker esophagus. Hal tersebut ternyata disebabkan oleh panas dari teh yang ternyata mampu mengiritasi sel skuamosa pada esophagus yang lama-kelamaan dapat memicu pertumbuhan sel kanker. World Health Organization (WHO) juga turut mengamini hasil penelitian tersebut dengan memberikan pernyataan bahwa makanan dan minuman yang panas dapat bersifat karsinogenik bagi tubuh kita.
 
Lalu, bagaimana caranya menghadapi makanan yang panas? Apakah harus kita tiup? Sayangnya, meniup makanan juga sebenarnya kurang direkomendasikan karena dapat membuat bakteri atau kotoran masuk ke dalam makanan. Cara yang paling benar adalah bersabar menunggu makanan menjadi tidak terlalu panas agar tidak menjadi berbahaya untuk dikonsumsi. Sing sabar ya gaess J
 
***

Penulis

dr. Laras Prabandini Sasongko, AAAIJ

Email: laras@indonesiare.co.id