26 March 2019 8562

Mau tidur siang? Ternyata ada aturannya, lho!

 

Salah satu yang saya rindukan dari masa kecil saya adalah kesempatan untuk dapat tidur siang. Padahal, kalau diingat-ingat, dulu saya tidak terlalu suka tidur siang, lho. Kalau disuruh tidur siang malah kabur main ke tetangga, hehe. Sementara sekarang, kesempatan untuk dapat tidur siang sudah menjadi kemewahan yang sayangnya tidak bisa sering-sering didapat.

Sebenarnya, tidur siang ada manfaatnya tidak sih?

Tidak seperti anggapan sebagian orang kalau tidur siang adalah kebiasaan orang pemalas, tidur siang itu sebenarnya banyak manfaatnya, lho. Di antara padatnya aktifitas harian kita, kita justru direkomendasikan meluangkan waktu untuk melakukan tidur siang karena tidur siang itu baik untuk mengurangi kelelahan dan relaksasi tubuh. Dengan tidur siang, kita justru dapat lebih produktif bekerja, meningkatkan kemampuan mengingat, dan membuat suasana hati kita menjadi lebih baik. Rutin tidur siang juga ternyata dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita, sehingga kita dapat lebih kebal dari penyakit.

Sumber foto: https://www.doc2us.com/health-benefits-of-napping

 

Sebuah penelitian pernah dilakukan untuk membandingkan tiga cara mengatasi kelelahan di siang hari, yaitu dengan menambah jam tidur pada malam hari, dengan melakukan tidur siang, dan dengan mengkonsumsi kafein. Ternyata, melakukan tidur siang terbukti merupakan cara paling efektif untuk mengatasi kelelahan dibandingkan dua cara lainnya. Tapi, penelitian juga mengungkapkan kalau mengkonsumsi kafein dalam jumlah kecil sebelum tidur siang dapat meningkatkan produktifitas kita setelah bangun dari tidur siang, lho!

Sumber foto: https://sites.psu.edu/siowfa15/2015/10/13/are-coffee-or-naps-better/

Walaupun demikian bermanfaat, tidur siang ternyata ada aturannya. Aturan yang pertama adalah dari segi durasi. Tidur siang direkomendasikan hanya berdurasi 15 – 30 menit, bukan berjam-jam ya, seperti tidur malam. Durasi tidur siang yang terlalu lama justru dapat menyebabkan kita merasa lesu dan sulit berkonsentrasi. Selain itu, tidur siang yang terlalu lama juga dapat mempengaruhi pola tidur malam kita, misalnya, tidur malam kita menjadi lebih larut. Hal itu tentunya akan mengganggu produktifitas kita di hari-hari berikutnya. Tapi, tidur siang juga tidak boleh terlalu singkat karena dapat menimbulkan rasa pusing. Jadi, yang sedang-sedang saja, yaa.

Sumber foto: https://davidkanigan.com/2013/09/04/nap-time/

 

Aturan yang kedua adalah waktu tidur siang. Berdasarkan circadian rhythm tubuh manusia, waktu tidur siang yang ideal sebenarnya adalah pada pukul 15.00, di mana pada waktu tersebut, kemampuan tubuh kita untuk beraktifitas sudah mulai turun. Dengan tidur siang yang cukup, tubuh kita akan menjadi relaks dan siap untuk melanjutkan aktifitas kembali. Tapi, tidur siang pukul 15.00 sepertinya sedikit susah ya untuk dilakukan sebagian besar orang, terutama karyawan. Masa mau tidur di tengah jam kerja? Hihihi. Jadi ya mungkin dapat diatur untuk dapat menyempatkan tidur siang pada jam istirahat yaa.

Sumber foto: https://www.cataloniatoday.cat/article/1537594-ruled-by-the-biological-clock.html

 

Aturan yang ketiga adalah tempat untuk tidur siang. Karena durasi tidur siang tidak selama tidur malam, maka kita membutuhkan tempat yang nyaman untuk tidur siang. Tempat yang direkomendasikan adalah tempat yang tenang, tidak terlalu terang, tidak bising, dan suhu ruangan yang nyaman, sehingga kita dapat langsung jatuh tertidur.

Aturan yang keempat adalah jangan langsung melakukan aktivitas setelah bangun dari tidur siang. Terburu-buru bangun dapat membuat tubuh kita kesulitan beradaptasi, sehingga menyebabkan kepala terasa sakit dan pusing. Sebaiknya, berikan jeda waktu beberapa menit untuk tubuh kita beradaptasi dan merasa segar lagi.

Aturan yang kelima adalah berikan jeda waktu antara tidur siang dan makan siang. Setelah makan siang, kita sebenarnya direkomendasikan untuk menunggu sekitar satu jam sebelum melakukan tidur siang. Jika tidak, dikhawatirkan makanan yang dikonsumsi belum tercerna dengan baik, sehingga berpotensi menimbulkan gangguan pencernaan. Hal tersebut dapat disiasati dengan melakukan tidur siang terlebih dahulu sebelum makan siang, atau mengkonsumsi makanan yang tidak terlalu berat jika setelahnya kita akan tidur siang.

Memang tidak semua orang merasa memerlukan tidur siang. Tapi, terkadang kita memang harus lebih ‘mendengarkan’ tubuh kita. Jangan ketika sudah sakit, baru kita merasa perlu lebih beristirahat. Jika kita merasa lelah atau mengantuk, itu adalah sinyal dari tubuh kita kalau kita perlu beristirahat. Apalagi, kalau sebelumnya kita baru beraktifitas lebih keras, misalnya lembur, begadang mengurus bayi, atau berolahraga. Sehingga ada baiknya, jika kita mulai menjadwalkan waktu tidur siang di keseharian kita. Perusahaan-perusahaan besar seperti Google dan Facebook bahkan menyediakan ruangan khusus untuk karyawannya melakukan istirahat dan tidur siang. Beberapa perusahaan di Indonesia juga sudah mulai ikut menyediakan tempat untuk karyawan beristirahat dan tidur siang dengan nyaman.

Sumber foto: https://www.seroundtable.com/photos/google-sleep-cot-22724.html

 

Bagaimana denganmu? Di kantor ada tempat untuk tidur siang tidak?

 

 

**********

 

Penulis

dr. Laras Prabandini Sasongko, AAAIJ

Email: laras@indonesiare.co.id