06 March 2017 18654

Sirosis Hati

Apakah sirosis hati itu?


Sirosis adalah kerusakan hati kronis yang menyebabkan perlukaan permanen pada hati yang dapat menyebabkan hati tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Jaringan yang rusak akan menghambat aliran darah yang melewati hati sehingga fungsi hati seperti memproses nutrisi, hormon, obat, dan racun yang diproduksi tubuh akan terganggu. Lama-kelamaan, sirosis hati akan berkembang menjadi gagal hati.

Apa saja gejala dari sirosis hati?

Gejala yang muncul pada sirosis tergantung pada tingkat keparahannya. Pada tahap awal, gejala yang muncul hanya sedikit. Ketika sirosis yang terjadi bertambah parah, maka gangguan yang muncul akan makin dirasakan dengan jelas. Hati tetap bisa berfungsi meski dalam keadaan rusak, tapi pada akhirnya akan berhenti berfungsi saat jaringan rusak sudah menyebar luas.

Beberapa gejala dari sirosis hati adalah sebagai berikut:

  • Kulit mengalami gatal-gatal.
  • Muntah darah.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Keletihan atau kekurangan energi.
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki dan perut atau edema.
  • Penurunan atau kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
  • Memar.
  • Kulit dan putih mata berwarna kuning atau sakit kuning (jaundice).

Pada tahapan yang lebih lanjut, penderita dapat mengalami muntah darah dan feses berwarna gelap karena gangguan aliran darah menuju hati. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah meningkat terutama pada pembuluh darah yang membawa darah dari sistem pencernaan menuju hati. Darah terpaksa melintasi pembuluh darah yang lebih kecil dan lebih rapuh yang berada di perut dan kerongkongan. Hal ini terjadi akibat meningkatnya tekanan darah. Pembuluh darah yang kecil dan rapuh ini bisa meletus jika tekanan darah cukup tinggi. Akibatnya akan terjadi pendarahan dalam dan kondisi ini akan terlihat ketika muncul darah saat muntah atau buang air besar.

Apakah penyebab dari sirosis hati?

Sirosis hati sebagian besar diakibatkan oleh penyakit kronis pada hati, namun dapat juga diakibatkan oleh penyakit pada organ selain hati. Berikut adalah beberapa penyakit pada hati yang dapat mengakibatkan sirosis hati:

1.       Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada hati. Sirosis akan muncul apabila hepatitis tidak ditangani dan hati akan rusak serta kehilangan fungsinya setelah bertahun-tahun. Penyebab yang umum adalah hepatitis B dan C.

2.       Konsumsi Minuman Keras Secara Berlebihan

Alkohol adalah salah satu jenis racun yang diproses dan dihancurkan hati, tapi alkohol dapat merusak dan melukai sel-sel hati jika dikonsumsi secara berlebihan.

  • Kadar minuman keras bagi wanita adalah maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen per hari.
  • Kadar minuman keras bagi pria adalah 2 hingga 2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen per hari.

Sirosis yang disebabkan oleh ketergantungan pada minuman keras biasanya mulai berkembang setelah kecanduan miras selama sepuluh tahun atau lebih. Namun, beberapa orang lebih mudah mengalami kerusakan hati. Wanita juga lebih rentan terserang kerusakan organ hati dibandingkan pria. 

3.       Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD)

NAFLD diawali dengan penimbunan lemak berlebih di hati. Lemak yang menumpuk akan menyebabkan inflamasi dan kerusakan dan akhirnya menjadi sirosis. Orang yang mengalami kondisi ini tidak menyadari hingga munculnya sirosis dan fungsi hati sudah terkena dampaknya. Perlemakan hati non-alkoholik biasanya terjadi pada orang obesitas, penderita diabetes, hipertensi, dyslipidemia, dan gangguan autoimun.

Selain kondisi-kondisi di atas, sirosis juga bisa disebabkan oleh kanker saluran empedu dan kanker pankreas. Kedua kondisi tersebut menyebabkan terhambatnya saluran empedu pada tubuh. Cairan empedu yang dihasilkan oleh hati akan menumpuk dan akhirnya menyebabkan inflamasi dan sirosis. Beberapa obat-obatan juga bisa menjadi penyebab munculnya sirosis, meski hal ini cukup jarang terjadi. Contoh obat-obatan yang bisa menyebabkan sirosis adalah amiodarone dan methotrexate.

Bagaimana cara mendiagnosis sirosis hati?

Seperti mendiagnosis penyakit lainnya, yang pertama kali akan dokter lakukan adalah menggali riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk mencari gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit hati kronis atau sirosis hati. Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan tambahan sebagai berikut:

  • Tes darah

Sampel darah diambil untuk mengetahui kondisi hati kita. Tes ini dilakukan dengan mengukur kerusakan dan fungsi organ hati Anda. Tes ini akan menghitung tingkat enzim alanine transaminase atau ALT dan enzim aspartate transferase atau AST di dalam darah. ALT juga dikenal sebagai SGT dan AST sebagai SGOT. Jika terjadi peradangan pada hati, tingkat kedua enzim akan meningkat. Kondisi ini disebut sebagai hepatitis.

  • Imaging study/pencitraan

CT scan, MRI, dan ultrasound abdominal dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi organ hati

  • Biopsi

Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari organ hati. Hasil dari biopsi ini akan memastikan kecurigaan adanya sirosis dan bisa memberikan informasi lebih banyak tentang penyebabnya.

  • Endoskopi

Sebuah alat khusus akan dimasukkan ke kerongkongan. Tampilan gambar kerongkongan dan lambung akan terlihat dari sebuah monitor untuk melihat apakah terdapat pembuluh darah yang membengkak sebagai tanda terdapatnya sirosis.

Apakah penderita sirosis hati berisiko terkena kanker hati?

Ya, risiko kanker hati akan meningkat pada orang yang menderita sirosis. Meski peningkatan risiko hanya kecil, tapi akan terus naik seiring waktu. Jenis kanker hati yang paling umum pada penderita sirosis adalah hepatocellular carcinoma atau HCC. Disarankan bagi penderita sirosis untuk melakukan pemeriksaan kanker ini secara rutin. Pemeriksaan bisa dilakukan enam bulan sekali dengan ultrasound dan tes darah.

Bagaimana cara mengobati sirosis hati?

Sirosis tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan adalah untuk menghambat perkembangan penyebab dasar yang mengakibatkan munculnya sirosis sejak awal. Selain itu, pengobatan dilakukan untuk memperlambat kerusakan jaringan hati, serta menangani gejala dan juga komplikasi yang muncul akibat sirosis.

Jika jaringan organ hati mengalami kerusakan parah, maka organ tersebut berpotensi untuk tidak bekerja sama sekali. Pada kasus seperti ini, satu-satunya pilihan penanganan yang tersedia adalah transplantasi organ hati. Organ hati Anda yang sudah rusak akan digantikan oleh organ hati baru yang sehat dari pendonor. Prosedur ini bisa membutuhkan waktu lama. Pasalnya, lebih banyak pasien ingin mendapatkan donor hati daripada orang yang ingin mendonorkan organ hatinya. Tes lanjutan yang lebih mendetail diperlukan sebelum pelaksanaan transplantasi hati. Tes ini berfungsi memastikan kandidat penerima organ hati memiliki kondisi kesehatan yang baik sebelum menjalani operasi transplantasi.

Apakah yang dapat kita lakukan untuk mencegah sirosis hati?

Pencegahan sirosis yang disebabkan oleh konsumsi minuman keras yang berlebihan dapat dilakukan dengan membatasi diri dalam mengonsumsi minuman yang beralkohol. Berikut ini beberapa standar ukuran konsumsi minuman keras.

Selain itu, sirosis dapat kita cegah dengan mencegah infeksi hepatitis B atau hepatitis C dengan tidak melakukan hubungan seks yang berisiko, tidak menggunakan jarum suntik secara massal, dan dengan melakukan vaksinasi hepatitis.

 

 

********

Penulis

dr. Laras Prabandini Sasongko, AAAIJ

Email: laras@indonesiare.co.id