02 March 2017 9869

HFMD

Halo teman-teman!

Sudah pernah dengar tentang HFMD? Saat ini HFMD sedang cukup booming lho. Ada baiknya kita semua well-informed dengan penyakit ini. Terutama kita para orang tua yang punya anak berusia kurang dari 5 tahun, karena penyakit ini ternyata sedang cukup populer menyerang anak-anak kecil J

Hand, foot, and mouth disease atau yang akrab disapa HFMD, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan biasanya menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun. Walaupun demikian, HFMD juga beberapa kali dilaporkan terjadi pada dewasa.

HFMD biasanya diawali dengan gejala demam, penurunan nafsu makan, nyeri tenggorokan, dan rasa tidak enak badan (malaise). Satu atau dua hari setelah demam, muncul luka-luka yang nyeri pada mulut (herpangina). Biasanya luka-luka tersebut mulai muncul dari area belakang mulut. Awalnya luka-luka tersebut hanya berupa titik merah kecil yang kemudian dapat menjadi ulkus. Selain itu, ruam kulit berwarna merah juga dapat muncul pada area telapak tangan dan telapak kaki, seringkali juga disertai dengan lepuhan. Ruam dan lepuhan itu juga dapat muncul di lutut, siku, pantat dan area genital. Pada anak, karena gejala yang muncul nyeri dan cukup mengganggu, biasanya mereka menjadi sangat rewel.

Biasanya, orang akan menunjukkan gejala 6 hari setelah terjangkit virus. Namun, tidak semua orang yang terinfeksi virus akan menunjukkan gejala. Sebagian besar orang dewasa yang terjangkit virus biasanya tidak menunjukkan gejala sama sekali, tetapi dapat menularkan virus ke orang lain.

HFMD disebabkan oleh virus yang masuk ke genus Enterovirus, seperti polioviruses, coxsackieviruses, echoviruses, dan enteroviruses. Coxsackievirus A16 adalah penyebab utama HFMD di Amerika Serikat dan coxsackievirus tipe lain juga banyak ditemukan sebagai penyebab dari HFMD. Selain itu, Enterovirus 71 juga sering dikaitkan dengan wabah HFMD.

Pada orang yang terkena HFMD, virus dapat ditemukan pada specimen berikut:

  • Sekret hidung dan tenggorokan, seperti ludah, sputum, atau mucus hidung
  • Cairan lepuhan
  • Feses (kotoran)

Orang yang terkena HFMD, dapat menyebabkan virus yang menyebabkannya melalui:

  • Kontak personal secara langsung maupun tidak langsung
  • Udara, melalui batuk atau bersin
  • Kontak dengan feses
  • Kontak dengan objek yang terkontaminasi

Kita juga dapat terinfeksi virus yang menyebabkan HFMD jika menelan air pada sarana umum, misalnya air di kolam renang, walaupun kecil kemungkinan hal ini dapat terjadi.

Umumnya, seseorang yang terkena HFMD sangat infeksius dan berpotensi tinggi menularkan HFMD ke orang lain pada minggu pertama penyakit. Dia dapat sangat infeksius bahkan hingga beberapa hari atau minggu setelah gejala-gejala HFMD menghilang. Oleh karena itu, orang yang terkena HFMD harus beristirahat dengan cukup dan berdiam di dalam rumah. Selain karena beristirahat cukup dapat mempercepat penyembuhan, diharapkan hal tersebut juga dapat mencegah penularan ke orang lain.

HFMD hanyalah satu dari sekian banyak penyakit yang menyebabkan luka pada mulut, oleh karena itu, dalam menegakkan diagnosis HFMD, biasanya dokter mempertimbangkan hal-hal berikut:

  • Usia pasien
  • Gejala yang dimiliki
  • Tampakan ruam kulit dan luka mulut

Dokter juga biasanya memeriksa spesimen dari usapan tenggorokan atau feses untuk dapat mengidentifikasi virus dan menegakkan diagnosis pasti HFMD.

Komplikasi dari HFMD dapat berupa:

  • Dehidrasi, terutama pada anak kecil. Hal tersebut diakibatkan karena mereka kesakitan dan tidak mampu mengkonsumsi cukup cairan
  • Viral meningitis
  • Encephalitis
  • Hilangnya kuku jari tangan dan jari kaki, biasanya terjadi pada anak-anak beberapa minggu setelah insidensi HFMD

HFMD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan merupakan self-limited disease yang artinya dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Hal-hal tersebut dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah timbulnya komplikasi:

  • Memberi obat anti nyeri dan anti demam
  • Menggunakan mouth-spray atau mouth-wash untuk meredakan nyeri
  • Tetap mengkonsumsi cukup cairan untuk mencegah dehidrasi. Jika terjadi dehidrasi berat, dapat menggunakan terapi cairan melalui intravena

Saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah virus yang menyebabkan HFMD. Namun, kita dapat mengurangi risiko terjangkit HFMD dengan:

  • Mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama setelah menggunakan toilet dan mengganti popok
  • Membersihkan barang-barang yang sering disentuh dengan disinfektan
  • Mencegah kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang terserang HFMD

Nah, bagaimana teman-teman, sudah cukup mengerti dengan HFMD ini? Ayo kita lindungi keluarga dan orang tersayang kita dari penyebaran HFMD!

 

 

*********

Penulis

dr. Laras Prabandini Sasongko, AAAIJ

Email: laras@indonesiare.co.id